ABSTRAK
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
KISAH
NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS
(Studi Komparatif antara Kitab
Tafsir al-Ibris dan Kitab Tafsir al-Jalalain)
Oleh : Ahmad Mukhlasin
Kata Kunci :
Nilai, Karakter dan Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS
Perjalanan hidup
seorang Nabi tiada lain adalah untuk dicontoh atau ditauladani oleh umatnya
dalam kehidupan. Ibrahim dan Ismail sebagai seorang Nabi dan Rasul dalam
perjalanan hidupnya memiliki tiga peranan penting yang harus dipikul sehingga
amalan-amalan yang menjadi kebiasaan (karakter) tersebut dapat menjadi alat
bagaimana peran kita terhadap diri kita sendiri supaya senantiasa selamat atau
mungking menang secara individual, kemudian dalam kehidupan sosial seperti apa
kita harus memposisikan diri sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang sudah
jelas-jelas tidak memiliki kesamaan ide atau amalan secara total akan tetapi
keberadaan seorang Nabi atau tokoh tersebut tidak menjadi ancaman besar
terhadap strata sosial yang ada. Sedangkan Tanggung jawab ke tiga adalah
tanggung jawab sebagai seorang hamba dihadapan Tuhannya. Maka dari tiga hal
pokok tersebut perlu dipadukan.
Ibrahim dan
Ismail melalui karakter Nafsiyyah yang dijadikan media supaya perilaku
seseorang yang kaitannya dengan diri sendiri diterapkannya untuk menjadi
pribadi yang Jujur, Kerja Keras, Sabar dan Tanggung Jawab. Karakter ini dimaksudkan untuk menjaga, melindungi maupun menghormati
diri supaya berkepribadian mulia.
Metode Insaniyyah kaitannya sebagai individu sosial sebagai bagian dari
masyarakat umum yang memilii segala keanekaragaman, Ibrahim dan Ismail sebagai sosok tokoh di
dalam masyarakat dari lingkungan yang dihuninya. Beliau menerapkan sifat yang
menjadi kebiasaan melalui cara Tolong Menolong, Toleransi, Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
Bersabar dan peduli. Dari penerpan karakter tersebut pada diri manusia secara
individu berarti secra sadar akan mengantarkannya pada posisi intrapersonal dan
Interpersona.
Ilaahiyyah dengan maksud sebagai media
komunikasi antara manusia dengan Tuhannya ini merupakan etika (tatakrama)
supaya ikhtiar dalam hal penjagaan terhadap diri sendiri dan menghargai
atau berperan langsung dengan lingkungan mendapat ridlo dari sang Tuhan.
Ibrahim dan Ismail sebagai salah satu hamba yang memiliki tangung jawab khusus
dibanding yang lain, melalui etika Iman, Ikhlas, Ihsan maupun Takwa yang
dijadikan kebiasaan tersebut tidak dilupakan apalagi ditinggalkan melainkan
sebagai alat untuk mendapat kemudahan, kejelasan maupun kehusuan terhadap
segala kebenaran Tuhannya.
ABSTRACT
VALUES CHARACTER EDUCATION IN A STORY
PROPHET IBRAHIM AS AND ISMAIL AS
(Comparative
Study between the Book of Tafsir al - Ibris and the Book of Tafsir al -
Jalalain)
By : Ahmad Mukhlasin
The journey of
life is a prophet no other is to be emulated or ditauladani by his people in
life. Ibrahim and Ismail as a Prophet and Messenger in the course of his life
has three important roles that must be endured so that deeds-deeds that becomes
a habit (character) can be a tool how our role to ourselves that it might not
always be safe or win individually, then in social life like what we have to
position ourselves as part of a group of people who are obviously not have the
same idea or practice in total but the presence of a prophet or a character is
not a major threat to the existing social strata. While the third is the
responsibility of the responsibility as a servant before his Lord. So of the
three main things that need to be integrated.
Ibrahim and
Ismail Nafsiyyah character through the media that made the behavior of
someone who is related to self- implementation to be personally honest, Hard
Work, Patience and Responsibility. The character is meant to preserve, protect
and respect themselves so noble personality.
Insaniyyah
method as individual social relation as a part of the general public who
memilii all diversity, Ibrahim and Ismail as being leaders in the community from
which occupies environment. He implemented the custom properties through Help
Helping way, Tolerance, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, patient and caring. Of Applied
characters in human beings means the individual will deliver the perpetually
conscious intrapersonal and Interpersona position.
Ilaahiyyah with
intent as a medium of communication between man and God is ethics ( manners )
in order to endeavor in terms of preservation of self and respect for the
environment or contribute directly received from the Lord 's bless. Ibrahim and
Ismail as one of the servants who have special responsibilities than others,
through Faith ethics, Ikhlas, Ihsan and piety which made it a habit not
forgotten let alone abandoned but rather as a tool to get ease, clarity and
kehusuan the Lord of all truth.
No comments:
Post a Comment