Wednesday 21 May 2014

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KISAH NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS (Studi Komparatif antara Kitab Tafsir al-Ibris dan Kitab Tafsir al-Jalalain) (ABSTRAK)


ABSTRAK
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KISAH
NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS
(Studi Komparatif antara Kitab Tafsir al-Ibris dan Kitab Tafsir al-Jalalain)
Oleh    : Ahmad Mukhlasin

Kata Kunci : Nilai, Karakter dan Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS


Perjalanan hidup seorang Nabi tiada lain adalah untuk dicontoh atau ditauladani oleh umatnya dalam kehidupan. Ibrahim dan Ismail sebagai seorang Nabi dan Rasul dalam perjalanan hidupnya memiliki tiga peranan penting yang harus dipikul sehingga amalan-amalan yang menjadi kebiasaan (karakter) tersebut dapat menjadi alat bagaimana peran kita terhadap diri kita sendiri supaya senantiasa selamat atau mungking menang secara individual, kemudian dalam kehidupan sosial seperti apa kita harus memposisikan diri sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang sudah jelas-jelas tidak memiliki kesamaan ide atau amalan secara total akan tetapi keberadaan seorang Nabi atau tokoh tersebut tidak menjadi ancaman besar terhadap strata sosial yang ada. Sedangkan Tanggung jawab ke tiga adalah tanggung jawab sebagai seorang hamba dihadapan Tuhannya. Maka dari tiga hal pokok tersebut perlu dipadukan.
Ibrahim dan Ismail melalui karakter Nafsiyyah yang dijadikan media supaya perilaku seseorang yang kaitannya dengan diri sendiri diterapkannya untuk menjadi pribadi yang Jujur, Kerja Keras, Sabar dan Tanggung Jawab. Karakter ini dimaksudkan untuk menjaga, melindungi maupun menghormati diri supaya berkepribadian mulia.
Metode  Insaniyyah kaitannya sebagai individu sosial sebagai bagian dari masyarakat umum yang memilii segala keanekaragaman,  Ibrahim dan Ismail sebagai sosok tokoh di dalam masyarakat dari lingkungan yang dihuninya. Beliau menerapkan sifat yang menjadi kebiasaan melalui cara Tolong Menolong, Toleransi, Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Bersabar dan peduli. Dari penerpan karakter tersebut pada diri manusia secara individu berarti secra sadar akan mengantarkannya pada posisi intrapersonal dan Interpersona.
Ilaahiyyah dengan maksud sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhannya ini merupakan etika (tatakrama) supaya ikhtiar dalam hal penjagaan terhadap diri sendiri dan menghargai atau berperan langsung dengan lingkungan mendapat ridlo dari sang Tuhan. Ibrahim dan Ismail sebagai salah satu hamba yang memiliki tangung jawab khusus dibanding yang lain, melalui etika Iman, Ikhlas, Ihsan maupun Takwa yang dijadikan kebiasaan tersebut tidak dilupakan apalagi ditinggalkan melainkan sebagai alat untuk mendapat kemudahan, kejelasan maupun kehusuan terhadap segala kebenaran Tuhannya.



ABSTRACT
VALUES CHARACTER EDUCATION IN A STORY
PROPHET IBRAHIM AS AND ISMAIL AS
 (Comparative Study between the Book of Tafsir al - Ibris and the Book of Tafsir al - Jalalain)
By       : Ahmad Mukhlasin


The journey of life is a prophet no other is to be emulated or ditauladani by his people in life. Ibrahim and Ismail as a Prophet and Messenger in the course of his life has three important roles that must be endured so that deeds-deeds that becomes a habit (character) can be a tool how our role to ourselves that it might not always be safe or win individually, then in social life like what we have to position ourselves as part of a group of people who are obviously not have the same idea or practice in total but the presence of a prophet or a character is not a major threat to the existing social strata. While the third is the responsibility of the responsibility as a servant before his Lord. So of the three main things that need to be integrated.
Ibrahim and Ismail Nafsiyyah character through the media that made ​​the behavior of someone who is related to self- implementation to be personally honest, Hard Work, Patience and Responsibility. The character is meant to preserve, protect and respect themselves so noble personality.
Insaniyyah method as individual social relation as a part of the general public who memilii all diversity, Ibrahim and Ismail as being leaders in the community from which occupies environment. He implemented the custom properties through Help Helping way, Tolerance, Amar Ma'ruf Nahi Munkar, patient and caring. Of Applied characters in human beings means the individual will deliver the perpetually conscious intrapersonal and Interpersona position.
Ilaahiyyah with intent as a medium of communication between man and God is ethics ( manners ) in order to endeavor in terms of preservation of self and respect for the environment or contribute directly received from the Lord 's bless. Ibrahim and Ismail as one of the servants who have special responsibilities than others, through Faith ethics, Ikhlas, Ihsan and piety which made ​​it a habit not forgotten let alone abandoned but rather as a tool to get ease, clarity and kehusuan the Lord of all truth.


No comments: