Monday 20 June 2016

ILMU PENDIDIKAN ISLAM (UAS Genap 2016)

ILMU PENDIDIKAN ISLAM
TARBIYAH 2-PAI-B / 2016
DOSEN PENGAMPU : AHMAD MUKHLASIN, M.Pd.I
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

1.   Manusia sebagai khalifah fil al-ardi  tentu bukan hanya kepentingan individu saja yang harus dipertahankan melainkan adanya keselarasan akal untuk memahami realita yang bersifat konkrit maupun realita yang bersifat spiritual. Jelaskan maksud dari realita yang bersifat konkrit dan realita yang bersifat spiritual terkait cara pemanfaatan akal !
      
2.   Eksistensi Pendidikan Islam di Indonesia sangat didukung oleh pemerintah melalui kurikulum sekolah formal maupun oleh masyarakat melalui tempat pendidikan non-formal yang keberadaanya sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan. Hal apa yang harus dipersiapkan oleh calon guru Pendidikan Agama Islam agar mampu mengembangkan kajian pendidikan Islam pada persaingan global !

3.  Pada kajian Paradigma pluralisme, Islam sebagai Agama yang secara tasktual menjelaskan penciptaan manusia berbeda-beda terutama pada masalah bangsa dan suku. Pola pikir dan sikap seperti apa yang seharusnya diterapkan supaya komponen etnis lokal tidak lebur dan langkah apa yang harus diterapkan supaya kebijakan pendidikan Islam dapat menjadi kebijakan bangsa ataupun suku !  

1 comment:

Unknown said...

Nama : Tamamul Azka
NIM : 1523211041

Jawaban UAS Semester 2 PAI B
1. Realita yang bersifat konkrit dalam pemanfaatan akal adalah pemanfaatan yang menggunakan akal dengan menggedepankan rasional ataupun logika secara maksimal, tentunya juga secara konkrit, konkrit disini dimaksudkan dengan cara yang berurutan dan terperinci dari awal hingga akhir suatu permasalahan, hingga di temukan jalan keluar dengan baik dan benar
Sedangkan realita yang bersifat spiritual adalah pemanfaatan pribadi manusia digambarkan dengan kemampuan kejiwaannya berpikir, kemampuan dan memilih. Manusia hidup dalam dunia dengan suatu aturan moral yang jelas. Maka manusia pun merupakan makhluk yang cerdas dan bertujuan. Selain itu, karena “pikiran manusia diberkahi kemampuan rasional, maka ia mempunyai kemampuan untuk menentukan pilihan, ia adalah makhluk yang bebas”Hakikat manusia bersifat spiritual atau kejiwaan. Berkenaan dengan ini setiap manusia memiliki bakat kemampuannya masing-masing yang mengimplikasikan status atau kedudukan dan peranannya di dalam masyarakat/negara.

2. Yang harus dipersiapkan oleh calon guru Pendidikan Agama Islam agar mampu mengembangkan kajian pendidikan Islam pada persaingan global adalah dengan mematangakan setiap materi yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam itu sendiri dengan begitu guru akan benar-benar menguasai materi apa yang akan disampaikannya nanti dan bila ada pertanyaan dari murid, guru akan lebih cepat dan tepat, dan dalam menyampaikan materi yang mengikuti zaman global ini, guru harus dapat mengemas materi menjadi lebih menarik, sehingga dapat Menumbuhkan MINAT belajar peserta didik, yang akhirnya akan menimbulkan rasa penasaran pada materi tersebut dan dapat menumbuhkan rasa semangat tinggi untuk terus mendalami Pendidikan Agama Islam.

3. Pola pikir dan sikap yang seharusnya diterapkan supaya komponen etnis lokal tidak lebur adalah dengan berpikir bahwa toleransi dalam menyikapi perbedaan suku dan bangsa adalah bentuk penghormatan kepada perbedaan tersebut sehingga mereka dapat memaklumin dan dapat mengambil hal positif dalam setiap perbedaan bangsa dan suku.
Langkah yang harus diterapkan supaya kebijakan pendidikan Islam dapat menjadi kebijakan bangsa ataupun suku adalah dengan memberikan penjelasan dengan cara yang baik tanpa menyinggung perasan atara perbedaan suku dan bangsa tersebut, serta dalam menyampaikan pendidikan agama pada suku ataupun bangsa yang belum mengenal baik tentang agama islam, maka kita harus menyampaikannya secara berlahan dan baik, serta dalam penyampaiaanya dapat di terima dengan akal sehat mereka yang lama-kelamaan dapat mengubah namun tidak menghilangkan kebudayaan asli dari suku ataupun bangsa tersebut.