BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai-nilai
Pendidikan Karakter dalam kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagaimana dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Nilai-nilai pendidikan karakter
dalam kisah Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
pada kitab Tafsir Al-Ibris
Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam Kitab Tafsir Al-Ibris dari sisi-sisi karakter Nafsiyyah lebih
dilandasi motivasi dalam rangka mengharap ridlo Allah S.W.T melalui shidqu
an-niyyah wa-al-‘azm. Dari sisi sosial, Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS dalam
karakter Insaniyyahnya tidak hanya dibatasi oleh urusan duniawinya saja
sehingga tolong menolong yang diterapkan dalam kehidupannya mencakup
keselamatan orang lain yang berkaitan dengan norma ketuhanan. Dalam karakter Ilahiyyahnya,
Nabi Ibrahim AS dalam Kitab Tafsir Al-Ibris lebih banyak penentuan dalam
mencari sosok Tuhan yang sebenarnya sedangkan Nabi Ismail AS untuk masalah
Karakter Ilahiyyahnya merupakan hasil dari do’a Nabi Ibrahim AS yang
dikabulkan oleh Allah S.W.T.
Nilai-nilai
pendidikan karakter dalam Kitab tafsir Al-Ibris
yang mengkisahkan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS secara global
terbagi dalam tiga karakter yaitu Nafsiyyah, Insaniyyah dan Ilahiyyah akan
tetapi proses dalam menjalani tidak sama antara keduanya. Dalam kitab Tafsir Al-Ibris,
Nabi Ibrahim AS secara total sebagai pelopor karakter dengan segala
temuannya. Berbeda dengan Nabi Ismail AS, beliau lebih pada sosok anak yang
menjalani perintah orang tuanya.
2.
Nilai-nilai pendidikan karakter
dalam kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS pada kitab Tafsir Al-Jalalain
Nilai-nilai
pendidikan karakter dalam Kitab Tafsir Al-Jalalain mengenai kisah Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sama halnya pada kitab Al-Ibris yaitu
Karakter Nafsiyyah, Karakter Insaniyyan dan Karakter Ilahiyyah.
Dari ketiga karakter tersebut, Nabi Ibrahim maupun Nabi Ismail AS hanya
difokuskan untuk pengabdian kepada Allah S.W.T sehingga apa yang beliau lakukan
tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keridloan dari Allah S.W.T.
3.
Persamaan dan Perbedaan Nilai pendidikan
karakter dalam Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS pada Kitab Tafsir Al-Ibris
dan Kitab Tafsir Al-Jalalain
a.
Persamaan
Nilai pendidikan karakter yang dilalui oleh Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam Kitab Tafsir Al-Ibris dan Kitab
Tafsir Al-Jalalain memiliki kesamanan penafsiran yang secara global
terdiri atas penanaman karakter Nafsiyyah (karakter yang berkenaan
dengan diri sendiri), Karakter Insaniyyah (karakter yang berkenaan
dengan kehidupan bermasyarakat) dan Karakter Ilahiyyah (karakter yang
berkaitan untuk urusan dengan Allah S.W.T).
b.
Perbedaan
Perbedaan nilai pendidikan karakter yang dikisahkan
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS adalah pada prosesnya. Nilai karakter dalam
Kitab Tafsir Al-Ibris menerapkan sisi-sisinya sesuai dengan urusannya
masing-masing kecuali pada proses pembangunan ka’bah yang dilakukan Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Sedangkan dalam Kitab Tafsir Al-Jalalain,
karakter dari keduanya ditafsirkan murni untuk memperoleh keridloan Allah
S.W.T.
B. Saran-saran
Perlunya menjadi
pembeda antara Manusia dengan makhluk yang lain maka Karakter Nafsiyyah, Karakter
Insaniyyah dan Karakter Illahiyyah senantiasa ditempatkan pada
wilayahnya masing-masing dengan membaca kenyataan-kenyataan yang menjadi fakta.
Untuk menciptakan manusia yang bermakna “Insan” bukan “Basyar”
pembelajaran yang harus dilakukan adalah melalui hakikat Insan itu
sendiri apa.
Nabi Ibrahim AS dan
Nabi Ismail AS baik dalam tafsir al-Ibris maupun al-Jalalain, terlepas
dari kenabiannya adalah sosok manusia yang mau untuk belajar dari kehidupannya
sehingga kendala apapun yang dihadapinya bisa terpecahkan oleh Nilai Karakter
yang menyifatinya.
C. Kata Penutup
Puji kami panjatkan
kepada Allah S.W.T yang maha pengasih lagi maha penyayang atas segala
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dari awal hingga
akhir. Tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan
tugasnya. Namun demikian penulis menyadari sepenuh hati bahwa tesis yang
ditulis ini masih banyak kekurangan, kelemahan dan masih jauh dari kriteria
sempurna maka dari itu saran, masukan sangat kami harapkan dan semoga dengan
kekurangan ini masih bisa meraih manfaat. Amiin
Banyumas,
10 Desember 2013
Penulis
Ahmad Mukhlasin
NIRM. 011.10.12.1571
No comments:
Post a Comment